Minggu, 12 Oktober 2008

free hits counter


free counter


cheap zyban

Waspadai Iklan "Online" Menyesatkan

Oleh Amir Sodikin
http://cetak. kompas.com/ read/xml/ 2008/06/19/ 01023079/ waspadai.
iklan.online. menyesatkan

Gairah bisnis dengan memanfaatkan media online kini semakin meroket.
Bisnis dari rumah! Kebanyakan para pebisnis online ini justru dari
rumah tangga dan dijalankan secara perseorangan. Perusahaan besar
masih berpikir panjang untuk mengubah perilaku konvensional menjadi
perilaku online. Harus diakui,
tren ini semakin menggembirakan karena
ekonomi rumah tangga semakin mendapat banyak alternatif pemasukan.

Salah satu media online yang paling banyak digunakan untuk
mengiklankan jasa-jasa lewat internet adalah iklan baris online.
Kebutuhan iklan baris online di Indonesia benar-benar seperti jamur
yang tumbuh pada musim hujan.

Banyak orang yang membutuhkan sarana iklan gratis dan sebaliknya pula
banyak penyelenggara website iklan baris online untuk memfasilitasi
iklan baris gratis itu.

Bagi pemasang iklan, iklan baris gratis adalah salah satu alat
survival untuk tetap melanjutkan bisnisnya di dunia maya dengan modal
minimal. Bagi penyelenggara bisnis iklan baris gratis, kesempatan itu
bisa digunakan untuk meningkatkan traffict alias lalu lintas pengunjung.

Makin banyak iklan gratis yang masuk, makin tinggi traffict mereka.
Itu berarti, kesempatan untuk mengembangkan iklan yang tidak gratis
(misal dengan memasang
banner iklan) akan semakin terbuka. Jadi,
hubungan antara pemasang iklan dan website penerima iklan memang
saling membutuhkan.

Namun, di balik gegap gempita iklan baris itu, ada satu kekhawatiran
yang pantas diungkapkan, yaitu tingginya potensi penipuan melalui
media iklan. Jika tak mau disebut penipuan, setidaknya banyak fakta
iklan-iklan yang ditampilkan lebih ke arah tak memiliki etika bisnis.

Celah psikologis

”Kemarin saya hampir saja ketipu iklan yang mengatakan bisa menarik
duit dari ATM tanpa mengurangi saldo kita. Setelah saya cek di
berbagai website yang me-review iklan seperti itu, ternyata iklan itu
tidak jujur,” kata Ichwan, seorang pemasang iklan dalam curhatnya
kepada penulis lewat Yahoo!Messenger.

Penulis tidak akan menilai apakah situs tersebut bohong atau tidak,
tetapi jelas dengan cara menyembunyikan ”cara mendapatkan uang” sudah
cukup alasan untuk mengatakan ada yang
disembunyikan.

Iklan-iklan yang tak memiliki etika selalu menggunakan bahasa-bahasa
bombastis, berlebih-lebihan, dan tak sesuai akal sehat. Persoalan di
Indonesia adalah tidak semua pengunjung internet sadar bahwa iklan
online juga bisa menyesatkan.

Masih banyak pengguna internet awam yang beranggapan internet bisa
”menciptakan keajaiban marketing” tanpa kerja keras. Internet dianggap
seolah sebagai sesuatu yang nilainya hi-tech, canggih, melampaui akal
sehat konvensional, dan bisa mempercepat kaya seperti cerita-cerita
dunia dongeng tentang kesuksesan Google atau Yahoo!.

Celah psikologis ini dimanfaatkan oleh para pengiklan yang memindahkan
bisnis konvensional (yang sebagian banyak berbau money game) ke bisnis
online. Hanya mengubah cara merekrut orang dari presentasi tatap muka
ke email, iklan online atau website, dan mengganti istilah ”downline”
dengan istilah ”reseller” sudah banyak yang ”luluh
lantak” hatinya dan
merasa percaya bahwa ini benar-benar keajaiban internet.

Padahal, yang sering terjadi hanyalah pemanfaatan celah psikologi
pengunjung awam yang tak paham soal teknologi internet. ”Cetak uang
gratis dari ATM,” begitu salah satu bunyi iklan.

Di iklan baris lain mengatakan, ”Programmer kami telah bekerja
menciptakan sistem ini.” Di iklan yang satunya lagi sudah beda
kalimatnya, ”Hacker kami telah berhasil menciptakan bla... bla...
bla....” Seolah memperkuat bahwa apa yang ditawarkan benar-benar bisa
mempercepat kaya.

Beberapa situs lama memilih untuk menggunakan bahasa pemasaran yang
lebih sopan dengan mengatakan internet merupakan sarana pemasaran yang
andal. Mereka akan memberi contoh-contoh kesuksesan yang pernah diraih
seseorang, tapi tak jelas bagaimana cara meraih sukses itu. Apakah
menjual sebuah produk ataukah hanya menjual script (program membuat
website untuk jualan produk
serupa) atau e-book semata?

Esensinya tetap sama, yaitu adanya ketidakjujuran dalam metode
mencapai kesuksesan itu karena kebanyakan dari mereka tidak menjual
produk konvensional melalui internet, tapi hanya menjual ”rantai
korban” yang akan menjadi agen pemasaran ”kecap-kecap” manis itu.

Karena itu, sebelum mempercayai sesuatu itu logis atau tidak dan benar
atau bohong, mau tidak mau harus bertanya dulu kepada pelaku yang
pernah mencoba. Sayangnya, review berbagai produk online seperti itu
masih langka di Indonesia. Akibatnya, korban-korban money game semakin
banyak dan mereka akan terus merekrut korban lainnya.

Di antara iming-iming cepat kaya di internet, mudah saja menandainya:
mereka sama-sama menggunakan bahasa berlebihan dan tak jelas apa
produk yang dijualnya. Mesin pencari merupakan cara yang mudah untuk
melacak keberadaan mereka.

Jika misalnya menemukan iklan ”Produk Ajaib Cepat Kaya”, masukkan
ke
mesin pencari nama produk tersebut untuk mencari tahu respons
pengunjung lainnya, contohnya: produk ajaib cepat kaya bohong. Jika
pernah ada yang melaporkan produk tersebut bohong, di mesin pencari
akan menampilkan pembicaraan soal pro dan kontra produk tersebut.

Tak semuanya sama

Sudah pasti, tak semua iklan online menyesatkan. Banyak yang jujur dan
banyak pula yang sukses dengan cara pemasaran lewat berbagai fasilitas
iklan gratis. Tak hanya iklan baris gratis, forum-forum di banyak
website juga bisa jadi ajang untuk memasarkan produk.

Di www.kaskus.us misalnya forum yang memiliki banyak ragam minat ini
sering digunakan untuk jualan. Mulai dari jualan buku, komik, sepeda,
sepeda motor, mobil, website, hingga pernak-pernik yang tak
terbayangkan sebelumnya.

Forum yang baik akan memberi peringatan kepada pengunjung untuk
berhati-hati terhadap kemungkinan penjual yang akan bohong atau
curang. Jika ada
iklan-iklan aneh yang tak jelas produk yang
dijualnya, anggota lain yang nongkrongin forum itu pasti akan teriak
dan memberi peringatan kepada pengiklan.

Itulah kekuatan forum atau komunitas dibandingkan dengan iklan baris.
Hingga kini sulit menemukan iklan baris gratis yang benar-benar
diverifikasi oleh pemilik website atau oleh pengunjung lain.

***

Tips

Tips Pengiklan

1. Jika produk Anda benar-benar ada dan tidak mengandung kebohongan,
gunakan bahasa yang logis, tidak berlebihan.

2. Jika Anda punya ”website” atau ”blog” untuk jualan dan ingin
mencari ”website” untuk iklan gratis, mudah saja mencarinya,
manfaatkan mesin pencari, misalnya Google.com, dengan cara memasukkan
kata kunci yang relevan, contohnya: ”iklan baris gratis” atau ”iklan
’website’ gratis”.

3. Makin banyak dan makin sering memasang iklan, makin tinggi posisi
”website” Anda di mata mesin pencari. Di
situs tertentu Anda bisa
memasang iklan tiap hari untuk menaikkan tingkat keterbacaan iklan.
Memasang iklan lebih dari satu kali dalam sehari bisa berpotensi akun
Anda dibekukan oleh pemilik ”website”.

Tips Pembaca Iklan

1. Jangan mudah percaya dengan iklan bombastis yang menjanjikan
melipatgandakan uang dengan tanpa kerja keras. Ingat: internet itu
bukan sulap.

2. Jika ragu-ragu terhadap sebuah produk, coba cek produk tersebut di
mesin pencari. Jika produk tersebut sudah lama dikenal, cari tahu
”review” atau ulasan produk tersebut, misalnya dengan mengetikkan:
”nama produk ’review’” di mesin pencari.

3. Jika Anda menemukan sebuah ”website” yang menawarkan produk
tertentu yang menjanjikan banyak potensi, Anda bisa memverifikasi
”website” tersebut untuk mengetahui siapa pemiliknya, kapan nama
domain ”website” tersebut ada (diorder), dan di mana ”hosting”
diletakkan. Domain itu
nama ”website”, seperti www.kompas.com,
sedangkan hosting itu tempat meletakkan file-file ”website” itu. Untuk
memverifikasi kepemilikan ”website” bisa menggunakan ”whois lookup”,
seperti www.whois.net atau www.who.is. Jika Anda menganggap ada
keganjilan dari data ”whois” itu, tinggalkan saja ”website” seperti
itu. Untuk user yang sudah ahli, bisa memanfaatkan berbagai ”tools”
yang diberikan gratis di internet untuk melacak lokasi ”hosting” yang
bersangkutan.

4. Jika Anda telanjur membeli sebuah produk tertentu. tapi ternyata
tertipu atau merasa tak sesuai dengan harapan, tulislah pengalaman
Anda di berbagai forum di internet untuk menghindari pembeli lainnya
tertipu. Hanya dengan cara itu kita bisa menghukum para pengiklan yang
tidak mengindahkan etika.